Wednesday, November 27, 2013

Komunikasi Lintas Budaya - Fikom Untar

Hai, hari ini gue mau share tugas gue di makul Produksi Media Cetak. Tugas kelompok ni di suru membuat produksi media cetak itu sendiri baik majalah atau koran. Tugas ini sbg nilai tugas yg berbobot tinggi dan di kumpul pas UAS. Tulisan gue ini merupakan Feature Well di majalah Campus Life. Feature Well adalah bagian dari majalah yang menceritakan bagian cover majalah itu sendiri. Coba kalian baca dan mungkin kasi saran biar tulisan gw lebih enak lagi di bacanya .... Salam

Salah satu mata kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara yang paling di tunggu – tunggu adalah Komunikasi Lintas Budaya. Setiap kelas mahasiswa di bagi dalam 7 kelompok yang beranggotakan 6 sampai 8 anggota. Mereka di tugaskan untuk mempresentasikan masing – masing satu provinsi di Indonesia dan satu negara di dunia. Namun, presentasi ini bukan seperti yang biasanya. Bentuk dan konsep presentasi harus di buat semenarik mungkin dengan berbagai cara. Dapat dalam bentuk drama, menceritakan sejarah, tarian, nyanyian dll. Penilaian dari dosen di pengaruhi juga bagaimana komentar kelas. Sehingga, peran setiap mahasiswa yang menontonnya pun juga ikut andil dalam memberikan kontribusi nilai.
Selain konsep yang menarik, informasi yang di sampaikan tidak hanya bersumber dari internet tetapi setiap kelompok harus datang ke TMII untuk presentasi dalam negeri dan datang ke kedutaan besar negara yang bersangkutan. Hal ini sekaligus untuk membantu mahasiswa dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan. Biasanya kedubes ataupun pusat kebudayaan akan membantu mahasiswa untuk mengangkat budaya menarik dari negaranya.
Untuk penilaian, Ibu Suzy Azeharie selaku dosen pembimbing menilai dari kesiapan kelompok dalam menjawab pertanyaan dari penonton, informasi yang menarik dari sebuah tempat atau budaya,sisi hiburan penonton dengan atraksi menarik, bagaimana penyampaian presentasi yang unik dan slide – slide yang atraktif. Tentunya setiap kelompok memimpikan mendapat nilai 100 dari Ibu Suzy, dan siapa sangka setelah dua tahun menjadi dosen mata kuliah ini, beliau telah menelurkan nilai seratus sebanyak tiga kali sampai artikel ini dibuat.
Kelompok pertama yang telah memecahkan telur itu adalah kelompok NTT, dengan semua properti yang di buat sendiri dan dengan budget terbatas, kelompok ini berhasil menghibur sekaligus memberikan informasi yang dibungkus dengan apik yang membuat seisi kelas terdiam ketika disuruh memberikan pertanyaan dan komentar.
Tidak hanya kelompok NTT yang berhasil meraih angka tertinggi, kelompok Jepang pun berhasil membawa penonton dan Ibu Suzy untuk berkenalan dengan budaya jepang dengan konsep Pop Upyang menarik. Kelompok yang beranggotakan perempuan semua ini, tidak hanya sekedar memberikan penjelasan dan gambar di slide tetapi begitu slide di tampilkan akan muncul model aslinya sehingga penonton dapat melihat dan mempraktekkan  langsung upacara minum teh, melihat  Geisha, jahilnya tokoh anime Kitaro yang menggoda penonton, dan menikmati drama mengenai sejarah Festival Tanabata.

Kelompok ini tidak hanya sekedar surfing di internet tetapi mereka juga mendatangi beragam acara kebudayaan jepang seperti Japan Foundation, Japan Matsuri di Monas, Festival Kabuki di Taman Izmail Marzuki, serta mengikuti langsung cara meracik teh diFestival Canoyu.

Selain kelompok Jepang yang berhasil mengoleksi nilai seratus di mata kuliah KLB, sekali lagi kelompok dari Mesir juga menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa Fikom karena presentasi dan drama yang mereka tampilkasn berhasil membuat penonton berdecak kagum.
Kelompok yang beranggotakan enam laki – laki dan satu perempuan sebagai sukarelawan ini tidak hanya menjelaskan pengetahuan umum tentang negara Mesir tetapi mereka juga menceritakan sejarah awal mumi pertama di dunia lewat drama yang menyentuh. Drama ini menceritakana tentang keserakahan Seth terhadap saudara laki – lakinya Osiris dan berniat untuk membunuh Osiris. Osiris yang di suruh masuk ke dalam sebuah peti emas justru di buang ke sungai Nil. Dewi Isis, istri sekaligus adik dari Osiris sedih bukan kepalang dan berusaha mencari jasad Osiris. Sekedar informasi saja, jaman dahulu pernikaha antar saudara disahkan agar harta keluarga tidak jatuh kepada pihak lain. Ketika Isis akhirnya menemukan jasad Osiris, Seth mengetahui hal itu dan kemudian memutilasi jenazah Osiris menjadi 14 potong dan menyebarkannya ke seluruh Mesir. Isis semakin sedih dan akhirnya dengan susah payah ia menyatukan potongan – potongan badannya dengan dibakut kain putih dan di awetkan. Begitulah sejarah mumi yang sangat terkenal di Mesir. Akting Dewi Isis yang sangat menyentuh sempat membuat penonton terharu karena rasa cintanya terhadap suaminya.

Begitu menyenangkan dan asik bukan sebuah presentasi di bungkus dengan cara yang berbeda dan memberikan informasi baru kepada mahasiswa lain. Tentunya selain berhasil membagi pelajaran baru, setiap kelompok juga mendapat pelajaran lain yaitu kerja sama tim, kekompakan, rasa tanggung jawab, dan suka duka lainnya. (CLA)

0 comments:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net