
Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karangan
Louisa May Alcott. Menceritakan kisah 4 saudari March yang hidup di kota
terpencil, Concord. Mereka hanya tinggal bersama ibunya, setelah Mr. March
harus mengemban tugas dalam perang. Kehidupan mereka serba sederhana namun
mereka memiliki mimpi yang luar biasa. Keempat saudari ini memiliki sifat yang
berbeda satu sama lain. Meg si sulung yang apik, Jo yang hobi menulis dan
memiliki jiwa petualang, Beth si penyayang dan Amy si perajuk.
Setting cerita ini berada pada tahun 1860-an dimana peran kaum
hawa kurang diperhitungkan dalam kehidupan sosial. Film ini menceritakan
bagaimana tumbuh kembang ke empat saudari ini dalam mengejar mimpi, karir,
pasangan hidup dan mengerti tentang pentingnya kebersamaan walau dalam keadaan
krisis.
Josephine, yang memang menjadi bintang dalam film ini, tidak suka
berdiam diri di rumah. Ia selalu ingin mencoba hal baru dan tidak suka berdiam
diri. Jo memiliki mimpi untuk menjadi seorang penulis di New York. Marmee,
sebutan anak-anak kepada sang ibu, dengan berat hati menyuruh Jo untuk pergi ke
New York mencari pengalaman dan membuka wawasan. Ia tahu anak perempuannya yang
satu ini memang tidak dapat dikekang.
Jo tinggal di asrama teman Marmee, disana ia bertemu dengan
Profesor Friedrich Bhaer. Seorang tutor asal Berlin yang ternyata diam-diam
memendam kasih asmara kepada Jo. Mereka memiliki kesamaan hobi membaca dan menulis.
Film ini rekomendasi banget buat kalian yang menyukai drama dan
jalan cerita yang sederhana namun mengena dihati. Peran-peran dalam film ini diperankan
dengan apik oleh para aktor dan aktris hollywood seperti Christian Balle,
Winona Ryder, Kristen Dunst dll. Kristen Dunst sebagai Amy kecil sangat cocok
memerankan lakon jahil dan manja. Susan Sarandon sebagai Marmee berhasil
memerankan seorang ibu, guru, dan sahabat bagi ke empat anaknya yang masih
sering tersesat dalam campuran emosi dan percikan cinta di kala mereka remaja.
Ada kisah bahagia ketika melihat Beth memiliki anak kembar, kisah
sedih ketika Beth akhirnya meninggalkan ketiga saudarinya terlebih dahulu,
kisah romantis antara Laurie dan Amy yang mengikat janji sedari mereka remaja
dahulu, maupun kisah haru melihat hangatnya kebersamaan keluarga March yang
dapat kamu saksikan dalam film ini.
Menurut saya, walaupun film ini sudah dirilis dari tahun 1994
dengan latar kehidupan 1860, tetapi esensi ceritanya tetap dapat merasuk kepada
kehidupan kita saat ini. Seperti Josephine yang saat itu masi berumur belasan
tahun. Ia masih haus akan pengalaman dan petualangan. Padahal di umurnya saat
itu, ia sudah pantas menjadi seorang istri. Namun justru ia menolak lamaran
dari Laurie yang saat itu sedang memupuk kisah asmara bersamanya.
Sama seperti saya saat ini, sudah satu tahun lulus dari bangku
kuliah tetapi masih merasa tidak memiliki lingkungan yang luas ataupun ragam
pengalaman yang saya dapatkan. Kebetulan kemarin saya bertemu dengan teman
baru. Ia adalah sulung dari tiga saudara. Semua saudaranya adalah perempuan.
Diumurnya ke 30 tahun, ia sudah mencicipi banyak bidang seperti menjadi seorang
pramugari, tinggal berpindah dari Singapura ke Meulborne dan kembali ke
Indonesia, Ia juga sering memberikan workshop berkaitan dengan kaligrafi, dan
saat ini sedang ikut kelas make up profesional.
Mendengar begitu banyak pengalaman yang temann saya alami, membuat
saya terpacu untuk juga lebih membuka diri dengan orang baru dan mencoba
hal-hal baru. Dengan umur yang masih muda, kita dapat mencoba segala bidang
baru yang mungkin benar-benar masih asing. Bisa itu hanya berupa hobi ataupun
dapat dilakoni serius yang pada akhinya dapat menjadi ladang bisnis.
Apapun itu, saya merasa dibuka pikirannya untuk jangan berkata
tidak kepada hal baru. Walaupun jauh dalam diri saya masih ada penolakan
terhadap hal-hal yang saya tidak kuasai. Kalau tidak dicoba kita tidak tahu.
Selalu belajar hal-hal baru karena sebagai wanita kita tidak hanya harus
berdiam diri di rumah. Kita harus mencari modal untuk diri kita sendiri yang
berguna bagi diri maupun orang lain di masa depan.
PS. Jadi kurang fokus ke Film Little Women nya hihi….
Dari film ini, dapat dilihat ke empat saudari ini memiliki mimpi
besar dan mereka tidak takut untuk mengejarnya. Kondisi keuangan maupun
lingkungan sosial yang tidak mendukung, tidak menjadi halangan. Begitu juga
dengan kita saat ini, dimana akses informasi dapat dengan mudah kita dapatkan.
Kenapa kita hanya berdiam diri ? Sebagai seorang perempuan mau berapapun umur
mu, tidak ada kata terlambat. Selalu belajar hal baru untuk membuka wawasan dan
perspektif.
Bergaul dengan orang banyak akan melatih cara bicara kita dan
membantu kita mengetahui apa yang kita mau dan suka. Membuka networking dan
menambah koneksi tentu akan sangat berguna di kemudian hari. Saya tahu tentu
hal itu membutuhkan waktu dan proses. Tapi kalau kamu memang niat dan keep
positif, segalanya akan berjalan lancar kedepannya. Tentunya dari sana saya juga bisa mendapatkan jodoh yang tepat. hihi
Ini saya selipkan link review dari Rotten Tomatoes dan Imdb.
Asal tahu saja film ini dapat rating bagus loh , jadi wajib nonton !
http://www.imdb.com/title/tt0110367/
https://www.rottentomatoes.com/m/1058517-little_women/
Ini saya selipkan link review dari Rotten Tomatoes dan Imdb.
Asal tahu saja film ini dapat rating bagus loh , jadi wajib nonton !
http://www.imdb.com/title/tt0110367/
https://www.rottentomatoes.com/m/1058517-little_women/
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete