Wednesday, June 8, 2016

Little Women






Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karangan Louisa May Alcott. Menceritakan kisah 4 saudari March yang hidup di kota terpencil, Concord. Mereka hanya tinggal bersama ibunya, setelah Mr. March harus mengemban tugas dalam perang. Kehidupan mereka serba sederhana namun mereka memiliki mimpi yang luar biasa. Keempat saudari ini memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. Meg si sulung yang apik, Jo yang hobi menulis dan memiliki jiwa petualang, Beth si penyayang dan Amy si perajuk.
Setting cerita ini berada pada tahun 1860-an dimana peran kaum hawa kurang diperhitungkan dalam kehidupan sosial. Film ini menceritakan bagaimana tumbuh kembang ke empat saudari ini dalam mengejar mimpi, karir, pasangan hidup dan mengerti tentang pentingnya kebersamaan walau dalam keadaan krisis.
Josephine, yang memang menjadi bintang dalam film ini, tidak suka berdiam diri di rumah. Ia selalu ingin mencoba hal baru dan tidak suka berdiam diri. Jo memiliki mimpi untuk menjadi seorang penulis di New York. Marmee, sebutan anak-anak kepada sang ibu, dengan berat hati menyuruh Jo untuk pergi ke New York mencari pengalaman dan membuka wawasan. Ia tahu anak perempuannya yang satu ini memang tidak dapat dikekang.
Jo tinggal di asrama teman Marmee, disana ia bertemu dengan Profesor Friedrich Bhaer. Seorang tutor asal Berlin yang ternyata diam-diam memendam kasih asmara kepada Jo. Mereka memiliki kesamaan hobi membaca dan menulis.
Film ini rekomendasi banget buat kalian yang menyukai drama dan jalan cerita yang sederhana namun mengena dihati. Peran-peran dalam film ini diperankan dengan apik oleh para aktor dan aktris hollywood seperti Christian Balle, Winona Ryder, Kristen Dunst dll. Kristen Dunst sebagai Amy kecil sangat cocok memerankan lakon jahil dan manja. Susan Sarandon sebagai Marmee berhasil memerankan seorang ibu, guru, dan sahabat bagi ke empat anaknya yang masih sering tersesat dalam campuran emosi dan percikan cinta di kala mereka remaja.
Ada kisah bahagia ketika melihat Beth memiliki anak kembar, kisah sedih ketika Beth akhirnya meninggalkan ketiga saudarinya terlebih dahulu, kisah romantis antara Laurie dan Amy yang mengikat janji sedari mereka remaja dahulu, maupun kisah haru melihat hangatnya kebersamaan keluarga March yang dapat kamu saksikan dalam film ini.
Menurut saya, walaupun film ini sudah dirilis dari tahun 1994 dengan latar kehidupan 1860, tetapi esensi ceritanya tetap dapat merasuk kepada kehidupan kita saat ini. Seperti Josephine yang saat itu masi berumur belasan tahun. Ia masih haus akan pengalaman dan petualangan. Padahal di umurnya saat itu, ia sudah pantas menjadi seorang istri. Namun justru ia menolak lamaran dari Laurie yang saat itu sedang memupuk kisah asmara bersamanya.
Sama seperti saya saat ini, sudah satu tahun lulus dari bangku kuliah tetapi masih merasa tidak memiliki lingkungan yang luas ataupun ragam pengalaman yang saya dapatkan. Kebetulan kemarin saya bertemu dengan teman baru. Ia adalah sulung dari tiga saudara. Semua saudaranya adalah perempuan. Diumurnya ke 30 tahun, ia sudah mencicipi banyak bidang seperti menjadi seorang pramugari, tinggal berpindah dari Singapura ke Meulborne dan kembali ke Indonesia, Ia juga sering memberikan workshop berkaitan dengan kaligrafi, dan saat ini sedang ikut kelas make up profesional.
Mendengar begitu banyak pengalaman yang temann saya alami, membuat saya terpacu untuk juga lebih membuka diri dengan orang baru dan mencoba hal-hal baru. Dengan umur yang masih muda, kita dapat mencoba segala bidang baru yang mungkin benar-benar masih asing. Bisa itu hanya berupa hobi ataupun dapat dilakoni serius yang pada akhinya dapat menjadi ladang bisnis.
Apapun itu, saya merasa dibuka pikirannya untuk jangan berkata tidak kepada hal baru. Walaupun jauh dalam diri saya masih ada penolakan terhadap hal-hal yang saya tidak kuasai. Kalau tidak dicoba kita tidak tahu. Selalu belajar hal-hal baru karena sebagai wanita kita tidak hanya harus berdiam diri di rumah. Kita harus mencari modal untuk diri kita sendiri yang berguna bagi diri maupun orang lain di masa depan.
PS. Jadi kurang fokus ke Film Little Women nya hihi….
Dari film ini, dapat dilihat ke empat saudari ini memiliki mimpi besar dan mereka tidak takut untuk mengejarnya. Kondisi keuangan maupun lingkungan sosial yang tidak mendukung, tidak menjadi halangan. Begitu juga dengan kita saat ini, dimana akses informasi dapat dengan mudah kita dapatkan. Kenapa kita hanya berdiam diri ? Sebagai seorang perempuan mau berapapun umur mu, tidak ada kata terlambat. Selalu belajar hal baru untuk membuka wawasan dan perspektif. 

Bergaul dengan orang banyak akan melatih cara bicara kita dan membantu kita mengetahui apa yang kita mau dan suka. Membuka networking dan menambah koneksi tentu akan sangat berguna di kemudian hari. Saya tahu tentu hal itu membutuhkan waktu dan proses. Tapi kalau kamu memang niat dan keep positif, segalanya akan berjalan lancar kedepannya. Tentunya dari sana saya juga bisa mendapatkan jodoh yang tepat. hihi


Ini saya selipkan link review dari Rotten Tomatoes dan Imdb.
Asal tahu saja film ini dapat rating bagus loh , jadi wajib nonton ! 
http://www.imdb.com/title/tt0110367/

https://www.rottentomatoes.com/m/1058517-little_women/



1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net