Prolog yang sedih ya...
Ya kali ini memang isi cerita gue agak sedih. Menyedihkan karena gue baru saja kehilangan bokap gue secara tiba2. Beliau meninggal tanggal 18 November 2014 subuh lalu secara tiba2 saat sedang tidur....
Komunikasi yang terakhir dilakukan juga sama gue, malam itu bokap datang ke kamar gue untuk sekedar ngobrol menceritakan aktivitasnya seharian di luar rumah, Begitu juga dengan gue, Sayang waktu itu gue kurang memperhatikan cerita beliau krn sedang asik main hape.
Kehilangan tiba-tiba ini membuat gue dan nyokap gue shock setengah mati. Gue cuma berpikir ini toh rasanya kehilangan orang tersayang elo untuk selama2nya?
sering denger, baca atau dateng ke layatan orang meninggal, tapi kali ini itu terjadi langsung sama gue. Sedih, suram, pasrah dan tak tau harus berbuat apa ketika 5 hari melihat wajah papa di dalam peti di rumah duka.
Rasanya tidak percatya, rasanya hanya merasa papa ku pergi keluar.... pergi saja dan aku sedang berpisah sementara dengan papa.
2 tahun ini gue begitu dekat dengan bokap gue, dia orangtua paling asik, paling gaul, paling ngertiin gue. Dia selalu berbuat yang terbaik buat gue, dia berkorban paling banyak untuk nebus kesalahan dia di masa lalu, dia selalu mencoba mengerjakan segala sesuatu sendirian karena tidak mau merepotkan orang lain.
Mungkin hal itu juga yang membuat dirinya kelelahan dua minggu sebelumnya dan mempengaruhi kesehatan dia. Aku sedih ..... sedih sekali....
sedih karena selama papa hidup, aku sering bikin kesal, sering jutek, sering ga sopan dan sering egois sama papa....
Sedihh karena kurang perhatiin kesehatan papa,,,, kurang memperhatikan makanan yang papa konsumsi. Padahal papa sudah cukup berumur dan memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik....
Mungkin 5 hari di rumah duka, menyambut tamu yang hadir dan dekat dengan keluarga besar membuat aku lebih mudah melewati hari2 itu. Namun, pada kenyataannya ketika di rumah hari2 itu lebih sulit dilalui. Sungguh... aku begitu rindu dan ingin memeluk papaku...
Papa yang selalu mengantar aku ke halte busway untuk kuliah, papa yang suka nonton bioskop bareng aku ke mall, papa yang selalu beliin sarapan pas lagi libur, bahkan sebelum bangun tidur pun sarapan sudah tersedia buatku, papa yang paling sering aku sebutkan ketika aku bercerita pada teman2ku.
Kini papa sudah dipanggil Tuhan, aku bersyukur papa pergi dengan tenang dan tidak mengalami penderitaan sangat, dengan harus dirawat di rumah sakit dll. Papa pernah bergumam "lebih baik kalau mau mati, yah mati dengan mudah, langsung pergi begitu saja jangan sampai masuk RS dll, yang ada malah nyusahin orang..." dan keinginan mu dikabulkan Tuhan.
5 hari berada dirumah duka, selalu ramai dengan para tamu dari saudara, teman, tetangga, dll... Papa dikenal sebagai individu yang humoris, selalu mementingkan teman dan keluarga, banyak akal dan pintar. Siapa yang sangka kini dirimu sudah di alam sana....
Aku tidak akan melupakanmu papa..... aku tau ini semua butuh proses.... bukan proses untuk melupakanmu tapi proses untuk melangkah satu step ke depan. mencoba melewati ujian yang diberikan Tuhan, dan membuat diriku lebih dewasa dan tabah.
Masih sering aku membicarakan tentangmu.... Mungkin teman2ku melihat diriku biasa saja dan tidak terlihat sedih ketika membicarakan mu pa. Tapi sering kali aku menangis diam2 ketika mengingat masa2 indah bersamamu. Masa2 kebersamaan kita bersama mama, cie2, ko yulius, fei2....
Papa memang tidak sempat melihat aku memakai toga S1 ku. tapi aku janji untuk menyelesaikan skripsi dalam 3,5 tahun. memang banyak kendala namun aku tetap berjuang untuk menyelesaikan dan membutktikan pada papa kalau aku bisa.
Aku hanya ingin doamu papa, untuk anak bungsumu yang suka teledor, emosi, tidak sabar, bodoh dan suka tidak berpikir panjang. Anak perempuan yang sangat kamu jaga dan lindungi. Anak perempuanmu yang kamu sayangi....
Selamanya papa selalu memiliki tempat yang spesial dalam hatiku....
0 comments:
Post a Comment