Awal cerita bisa beli novel ini karena dia termasuk salah satu Instant #1 New York Times Bestseller. Telah terjual lebih dari 4 juta eksemplar di Amerika dan Inggris. Nah kalau di luar negeri aja buku ini sudah diterbitkan dalam 60 edisi, kenapa ga gue coba cicip.... Gue memang suka baca buku tentang thriller, drama dan komedi.
Novel ini diceritakan menurut sudut pandang pemerannya masing-masing. Jadi terbagi dalam bagian Rachel, Megan, Anna. Juga terdapat tanggalnya. Jadi kalian harus perhatiin juga tanggalnya. Nanti dipertengahan juga mudeng kok.
Bercerita tentang Rachel seorang wanita yang baru bercerai dengan suaminya Tom karena suaminya berselingkuh dengan Anna, marketing properti yang tadinya hanya rekan kerja belaka. Rachel yang tinggal menumpang di rumah Cathy setiap hari menaiki kereta api dari Ashbury ke Euston. Berpura-pura masih bekerja, Rachel menaiki kereta tersebut setiap pagi di jam yang sama. Setiap pagi juga ia melewati stasiun Witney dan melihat deretan rumah bergaya perancis satu satu. Dulu ia tinggal bersama mantan suaminya, Tom di rumah nomor dua puluh tiga. Tenggorokannya selalu tercekat ketika melewati rumahnya dulu, karena beribu memori manis dan berakhir pahit ada dirumah itu.
Tetapi ia juga senang ketika melewati rumah nomor lima belas. Rachel memiliki imajinasi tentang wanita yang dinamakan Jess dan suaminya Jason. Rachel hanya bisa melihat mereka dari kejauhan baik siluet Jess dari jendela atau ketika melihat Jason mencium Jess di atap rumah mereka.
Setiap hari Rachel mengintip sedikit aktivitas mereka ketika kereta melewati rumah nomor lima belas. Suatu hari Rachel melihat hal ganjil ketika Jess bermesraan dengan lelaki lain yang notabene bukan Jason. Keesokannya terdapat berita bahwa seorang perempuan menghilang lebih dari 24 jam. Dan ternyata itu adalah "Jess" nya Rachel.
Rachel yang merasa menjadi saksi kunci sehari sebelum menghilangnya Jess yang ternyata bernama Megan, merasa bertanggung jawab itu menceritakan kesaksiannya ke pihak kepolisian dan Jason yang bernama Scott. Namun Rachel yang memang tidak mengenal sama sekali Megan tidak tahu bagaimana harus menceritakan posisinya sebagai teman khayalannya di kereta api. Kebohongan demi kebohongan terus ia sampaikan demi memberikan kesaksian bahwa Megan sedang bermesraan dengan lelaki lain yang dapat menjadi juru kunci menghilangnya Megan.
Rachel yang kecanduan alkohol selama ini suka bertindak tanpa berpikir panjang ketika sudah kehilangan kesadaran. Kegiatan yang ia lakukan selama mabuk akan hilang ketika ia bangun tidur. Malam itu ia melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat. Namun ia lupa... begitu ia berusaha mengingatnya, luka di kepalanya selalu berdenyut. Sampai akhirnya ia ingat potongan memori tersebut yang mengetahui siapa pembunuh Megan.
Menurut gue memang novel ini membuat candu sama seperti komentar Vanity Fair. Setiap bab nya memberikan fakta baru yang membuat kita semakin tidak sabar membaca sampai lembar terakhir. Bahkan di bab pertama, pengarang sudah memberikan clue tentang seonggok pakaian di samping rel kereta. Yah yang bisa berarti sesuatu atau tidak sama sekali.
Yang bikin gemes itu ketika semakin dalam kita membaca novel ini, kita semakin dibingungkan sebenarnya siapa dalang di balik semua ini. Rasanya seperti sedang menerka dan mengambil potongan puzzle yang kita yakini cocok untuk ditempatkan di bagian kosong tersebut.
Penggambaran pengarang tentang bagaimana Rachel yang seorang pecandu alkohol berat membuat gue suka ragu akan cerita itu sendiri. Apakah itu benar-benar nyata... hahaha....
Pembaca dibuat benar-benar kebingungan di ajak berjalan-jalan ke orang-orang sekitar yang bisa jadi menjadi juru kunci. Ketika kalian mulai menemukan titik terang itu, at the end gue berani bertaruh kalian pasti terpukau dengan bagaimana pengarang menciptakan alur cerita yang membawa kita berkelana mencari tahu.
Gue inget ini novel ini gue habiskan tanggal 2 desember kmaren sampai tidur jam 2.30 subuh. whyyy karena gue uda penasaran banget sama endingnya. Gue shock sih hahaha.. yuk capcus di lahap buku nya. Harganya 78.000 kalau ga salah inget, beli di Gramedia. Ada versi inggrisnya jauh lebih tipis tapi 250.000 haha, import soalnya.
Hey buku ini ternyata sudah di angkat ke layar lebar dan dirilis bulan September lalu guys. Pemeran Rachel dimainkan oleh Emily blunt loh. Produksi gede, cuma sayang ya gue baca reviewnya sepertinya kurang bagus. hiks... yang punya link film ini dengan kualitas bagus boleh banget share di kolom Komentar. Kurang tahu juga sih ada masuk ke indonesia ga film ini. Makasih ya yang sudah baca review gue tentang novel The Girl In The Train. Buat gue novel ini 8,5/10. Kok dikit ? soalnya thrillernya ga ngeri ngeri amat hihi...
Novel ini diceritakan menurut sudut pandang pemerannya masing-masing. Jadi terbagi dalam bagian Rachel, Megan, Anna. Juga terdapat tanggalnya. Jadi kalian harus perhatiin juga tanggalnya. Nanti dipertengahan juga mudeng kok.
Bercerita tentang Rachel seorang wanita yang baru bercerai dengan suaminya Tom karena suaminya berselingkuh dengan Anna, marketing properti yang tadinya hanya rekan kerja belaka. Rachel yang tinggal menumpang di rumah Cathy setiap hari menaiki kereta api dari Ashbury ke Euston. Berpura-pura masih bekerja, Rachel menaiki kereta tersebut setiap pagi di jam yang sama. Setiap pagi juga ia melewati stasiun Witney dan melihat deretan rumah bergaya perancis satu satu. Dulu ia tinggal bersama mantan suaminya, Tom di rumah nomor dua puluh tiga. Tenggorokannya selalu tercekat ketika melewati rumahnya dulu, karena beribu memori manis dan berakhir pahit ada dirumah itu.
Tetapi ia juga senang ketika melewati rumah nomor lima belas. Rachel memiliki imajinasi tentang wanita yang dinamakan Jess dan suaminya Jason. Rachel hanya bisa melihat mereka dari kejauhan baik siluet Jess dari jendela atau ketika melihat Jason mencium Jess di atap rumah mereka.
Setiap hari Rachel mengintip sedikit aktivitas mereka ketika kereta melewati rumah nomor lima belas. Suatu hari Rachel melihat hal ganjil ketika Jess bermesraan dengan lelaki lain yang notabene bukan Jason. Keesokannya terdapat berita bahwa seorang perempuan menghilang lebih dari 24 jam. Dan ternyata itu adalah "Jess" nya Rachel.
Rachel yang merasa menjadi saksi kunci sehari sebelum menghilangnya Jess yang ternyata bernama Megan, merasa bertanggung jawab itu menceritakan kesaksiannya ke pihak kepolisian dan Jason yang bernama Scott. Namun Rachel yang memang tidak mengenal sama sekali Megan tidak tahu bagaimana harus menceritakan posisinya sebagai teman khayalannya di kereta api. Kebohongan demi kebohongan terus ia sampaikan demi memberikan kesaksian bahwa Megan sedang bermesraan dengan lelaki lain yang dapat menjadi juru kunci menghilangnya Megan.
Rachel yang kecanduan alkohol selama ini suka bertindak tanpa berpikir panjang ketika sudah kehilangan kesadaran. Kegiatan yang ia lakukan selama mabuk akan hilang ketika ia bangun tidur. Malam itu ia melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat. Namun ia lupa... begitu ia berusaha mengingatnya, luka di kepalanya selalu berdenyut. Sampai akhirnya ia ingat potongan memori tersebut yang mengetahui siapa pembunuh Megan.
Menurut gue memang novel ini membuat candu sama seperti komentar Vanity Fair. Setiap bab nya memberikan fakta baru yang membuat kita semakin tidak sabar membaca sampai lembar terakhir. Bahkan di bab pertama, pengarang sudah memberikan clue tentang seonggok pakaian di samping rel kereta. Yah yang bisa berarti sesuatu atau tidak sama sekali.
Yang bikin gemes itu ketika semakin dalam kita membaca novel ini, kita semakin dibingungkan sebenarnya siapa dalang di balik semua ini. Rasanya seperti sedang menerka dan mengambil potongan puzzle yang kita yakini cocok untuk ditempatkan di bagian kosong tersebut.
Penggambaran pengarang tentang bagaimana Rachel yang seorang pecandu alkohol berat membuat gue suka ragu akan cerita itu sendiri. Apakah itu benar-benar nyata... hahaha....
Pembaca dibuat benar-benar kebingungan di ajak berjalan-jalan ke orang-orang sekitar yang bisa jadi menjadi juru kunci. Ketika kalian mulai menemukan titik terang itu, at the end gue berani bertaruh kalian pasti terpukau dengan bagaimana pengarang menciptakan alur cerita yang membawa kita berkelana mencari tahu.
Gue inget ini novel ini gue habiskan tanggal 2 desember kmaren sampai tidur jam 2.30 subuh. whyyy karena gue uda penasaran banget sama endingnya. Gue shock sih hahaha.. yuk capcus di lahap buku nya. Harganya 78.000 kalau ga salah inget, beli di Gramedia. Ada versi inggrisnya jauh lebih tipis tapi 250.000 haha, import soalnya.
Hey buku ini ternyata sudah di angkat ke layar lebar dan dirilis bulan September lalu guys. Pemeran Rachel dimainkan oleh Emily blunt loh. Produksi gede, cuma sayang ya gue baca reviewnya sepertinya kurang bagus. hiks... yang punya link film ini dengan kualitas bagus boleh banget share di kolom Komentar. Kurang tahu juga sih ada masuk ke indonesia ga film ini. Makasih ya yang sudah baca review gue tentang novel The Girl In The Train. Buat gue novel ini 8,5/10. Kok dikit ? soalnya thrillernya ga ngeri ngeri amat hihi...